BACKPROPAGATION
Jaringan Saraf Tiruan(JST) atau
Artificial Neural Network merupakan salah satu cabang dari AI(Artificial
Intelligence). JST terlah dikembangkan sejak tahun 1940. Pada tahun 1943
McCulluch dan W.H.Pitts memperkenalkan pemodelan matematis neuron. Tahun 1949,
Hebb mencoba mengkaji proses belajar yang dilakukan oleh neuron. Teori ini
dikenal sebagai Hebbian Law. Tahun 1958, Rosenblatt memperkenalkan konsep
perseptron suatu jaringan yang terdiri dari beberapa lapisan yang saling
berhubungan melalui umpan maju(feed forward). Konsep ini dimaksudkan untuk
memberikan ilustrasi tentang dasar-dasar intelejensia secara umum. Hasil kerja
Rosenblatt yang sangat penting adalah
perceptron convergence theorem (tahun 1962) yang membuktikan bahwa bila
setiap perseptron dapat memilah-milah dua buah pola yang berbeda maka siklus
pelatihannya dapat dilakukan dalam jumlah yang terbatas.
I.
Pengertian
Backpropagation
Pengertian Backpropagation
merupakan sebuah metode sistematik pada jaringan saraf tiruan dengan
menggunakan algoritma pembelajaran yang terawasi dan biasanya digunakan oleh
perceptron dengan banyak layar lapisan untuk mengubah bobot-bobot yang ada pada
lapisan tersembunyinya. Backpropagation adalah pelatihan jenis terkontrol
dimana menggunakan pola penyesuaian bobot untuk mencapai nilai kesalahan yang
minimum antara keluaran hasil prediksi dengan keluaran yang nyata. (F.Suhandi,
2009)
II.
Metode
Backpropagation
Perambatan galat mundur
(Backpropagation) adalah sebuah metode sistematik untuk pelatihan multiplayer jaringan saraf tiruan. Metode ini
memiliki dasar matematis yang kuat,
obyektif dan algoritma ini mendapatkan bentuk persamaan dan nilai koefisien
dalam formula dengan meminimalkan jumlah kuadrat galat error melalui model yang
dikembangkan (training set).
1.
Dimulai dengan lapisan masukan, hitung keluaran dari setiap elemen pemroses
melalui lapisan luar.
2.
Hitung kesalahan pada lapisan luar yang merupakan selisih antara data aktual
dan target.
3.
Transformasikan kesalahan tersebut pada kesalahan yang sesuai di sisi masukan
elemen pemroses.
4.
Propagasi balik kesalahan-kesalahan ini pada keluaran setiap elemen pemroses ke
kesalahan yang terdapat pada masukan. Ulangi proses ini sampai masukan
tercapai.
5.
Ubah seluruh bobot dengan menggunakan kesalahan pada sisi masukan elemen dan
luaran elemen pemroses yang terhubung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar